BAB
I
PENDAHULUAN
Perekonomian merupakan salah satu dari
beberapa indicator yang menjadi masalah mendasar bagi semua negara. Oleh karena
itu dalam menyikapi persoalan
ekonomi/perekonomian ini dalam tiap Negara, masing-masing menganut system
ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideology Negara yang bersangkutan.
Adapun pengertian dari system ekonomi
sendiri yaitu perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapei tujuan dalam perekonomian. Adapun
pengertian lain dari system ekonomi yaitu keseluruhan car untuk mengordinasikan
peilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya)
dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi
dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
System ekonomi di dunia pada dasrnya ada
tiga tipe, yaitu:
1.
Pemerintah dapat menguasai produksi
hamper semua barang dan jasa, disebut dengan ekonomi terencana (a planned
economy)
2.
Perusahan swasta dapat menguasai hampir
seluruh barang dan jasa, disebut dengan kapitalisme murni, yang hanya ada dalam
contoh-contoh di textbook.
3.
Sebagian produksi dikuasai oleh
pemerintah dan sebagian lagi dikuasai oleh swasta, disebut dengan ekonomi campuran
(a mixed economy).
Dalam
dunia nyata, tidak ada economy yang dikuasai swasta seluruhnya, tetapi pada
beberapa Negara, seperti RRC (republic rakyat cina) dan kuba hampir seluruhnya
dikuasai oleh pemerintah. Amerika serikat merupakan Negara yang system
ekonominya berupa ekonomi campuran, dengan hampir 90% produksi diadakan oleh
sector swasta. Sedangkan Indonesia menganut system demokrasi ekonomi, yang
termasuk dalam kategori system ekonomi campuran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
SISTEM
EKONOMI SOSIALIS
Sosialisme modern mendasarkan pada ide
Karl Mark (1818-1883) yang dipublikasikan pda tahun 1867 dalam bukunya das
capital. Pada system sosialisme, seseorang relative bebas untuk memilih usaha,
tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan
individu dengan kebutuhan mesyarakat.
B.
PRINSIP
DASAR SISTEM EKONOMI SOSIALIS
1. Pemilik
Harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber
pendapatan menjadi milik Negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk
memiliki harta atau memanfa’atkan produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian
individu secara langsung tidak mempunyai hak kepemilikan.
2. Kesamaan
Ekonomi
System ekonomi sosialis menyatakan
(walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam
biodang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan
kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin
Politik
Untuk mencapai tujuan diatas,
keselurukan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih
semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan
harta dihapuskan sama sekali.
C.
KEBAIKAN-KEBAIKAN
SISTEM EKONOMI SOSIAL
1. Setiap
warga negara disediakan kebutuhan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian
kemudian fasilitas kesehatan, serta tempat tinggal dan lain-lain.
2. Setiap
individu memperoleh pekerjaan dan orang orang yang lemah serta yang cacat fisik
dan mental berada dalam pengawasan Negara.
3. Semua
pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (Negara) yang sempurna diantara
produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian kelebihan dan kekurangan
produksi seperti yang berlaku dalam system ekonomi kapitalis tidak akan
terjadi.
Semua bentuk produksi
dimiliki dan dikelola oleh Negara, dan keuntungan yang diperolehnya akan
digunakan