Sabtu, 20 April 2013

ciri-ciri evaluasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian
Dari kalimat diatas kita sudah menemui tiga buah istilah yaitu : evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Kebanyakan orang cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengartian yang sama sehingga sama dalam memakainya, hanya saja tergantung dari kata mana yang siap untuk diucapkannya. Akan tetapi sementara orang lain, membedakan ketiga istilah tersebut. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya akan kita bahas dalam makalah ini.













BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Evaluasi
1.         Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
o    Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
o    Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
o    Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas yakni mengukur dan menilai.
2.         Penilaian Pendidikan
Menurut pengertian lama, pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar, merupakan hasil dari kegiatan belajar-mengajar semata. Dengan kata lain, kualitas kegiatan belajar-mengajar adalah satu-satunya faktor penentu bagi hasilnya.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
Keterangan :
Ø  Input Adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Yang dimaksud bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan memasuki sekolah.
Ø  Output Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud bahan jadi adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan.
Ø  Transformasi Adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Unsur-unsur yang berfungsi sebagai faktor penentu dalam kegiatan sekolah tersebut antara lain :
o    Siswa
o    Guru dan personal lainnya
o    Bahan pelajaran
o    Metode mengajar dan sistem evalusi
o    Sarana penunjang
o    Sistem administrasi
Ø  Umpan balik (feed beck) Adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi.
B.       Ciri Penilaian atau evaluasi dalam Pembelajaran
Ciri pertama dari penilaian dalam Pembelajaran, yaitu bahwa penilaian dilakukan secara tidak langsung.
Adapun rincian dari aspek-aspek atau indikator iteligensi dimaksud adalah sebagai berikut:
1.        Kemampuan varbal yang meliputi : 
·           Analisis linguistik
·           Mengenal kembali dan mengingat
·           Memahami dan menciptakan kelucuan atau humor
·           Menjelaskan sesuatu dalam proses belajar mengajar
·           Meyakinkan seseorang agar bersedia melakukan sesuatu
·           Memahami perintah dengan tepat
2.         Kemampuan mengamati dan rasa ruang, meliputi :
·           Khayalan
·           Menyusun kerangka fikir
·           Menemukan jalan dalam konsep ruang
·           Memanipulasi imajinasi
·           Menginterpretasikan grafik/bagian/model
·           Mengenal hubungan objek dalam ruang
·           Memiliki persepsi yang cermat melalui berbagai sudut pandangan
3.         Kemampuan gerak kinetis-fisik, meliputi
·           Mengtur/mengelola gerak refleks
·           Mengatur/mengelola gerak terencana
·           Memperluas kesadaran melalui tubuh
·           Peduli hubungan antar bagian tubuh
·           Meningkatkan fungsi tubuh
4.         Kemampuan logika/matematika, meliputi :
·           Pengenalan pola-pola abstraksi
·           Pertimbangan induktif
·           Pertimbangan deduktif
·           Cerdas dalam menangkap hubungan dan kaitan
·           Menyelesaikan kalkulasi kompleks
·           Pertimbangan ilmiah
5.         Kemampuan dalam hubungan intra-personal, meliputi :
·           Konsentrasi dalam berfikir
·           Keberhati-hatian
·           Melakukan meta kognisi
·           Kesadaran dan ekspresi berbagai perasaan
·           Kesadaran atas dirinya
·           Tingkat pemikiran-penalaran
6.         Kemampuan dalam musik/irama, meliputi :
·           Struktur musik
·           Skematis dalam mendengarkan musik
·           Sensitif terhadap suara
·           Kreatif dalam melodi dan irama
·           Sensitif dalam nada
Ciri kedua dari penilaian Pembelajaran, yaitu penggunaan pengukuran kuantitatif. Penilaian pendidikan bersifat kuantitatif  artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran.setelah itu lalu diinterprestikan ke bentuk kualitatif.
Ciri ketiga dari penilaian Pembelajaran, yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal. Anak lain yang hasil pengukuran IQ nya 80, menurut unit ukurannya termasuk anak dungu.
Ciri keempat dari penilaian Pembelajaran adalah bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
Ciri kelima dari penilaian Pembelajaran adalah bahwa dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor yaitu:
o    Terlatak pada alat ukurnya
o    Terletak pada orang yang melakukan penilaian
Hal ini dapat berupa:
ü  Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena faktor subjektif penilai telah berpengaruh pada hasil pengukuran.
ü  Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara ”murah” atau ”mahal”.
ü  Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa.
ü  Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu.
ü  Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penelitian.
o    Terletak pada anak yang dinilai
o    Terletak pada situasi dimana penilaian berlangsung

Menurut Sudijono, evaluasi hasil belajar memiliki lima ciri, diataranya :
1.         Bahwa evaluasi yang dilakukan dalam rangka mengukur keberhasilan peserta didik itu dilakukan secara tidak langsung.
2.         Pengukuran dalam rangka menilai keberhsilan beljar peserta didik pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan simbol-simbol angka yang kemudian dianalisis melalui metode statistika yang pada akhirnya memberikan interpretasi secra kualitatif.
3.         Kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap (standar baku ukuran evaluasi).
4.         Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu adalah bersifat relatif dalam artian bahwa hasil-hasil evaluasi terhadap keberhasil belajar peserta didik itu umumnya tidak sellu menunjukkan kesamaan atau keajegan.
5.         Dalam kegiatan evaluasi belajar sulit dihindari terjadinya kekeliruan pengukuran (error).





















BAB III
KESIMPULAN
1.        Evaluasi yaitu: proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi untuk menetapkan apakah dalam kenyataan diri siswa terjadi perubahan dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa dengan menunjukkan hubungan sebab-akibat.
2.        Ciri-ciri Penilaian dalam Pendidikan yaitu:
ü  Ciri pertama penilaian yaitu dilakukan secara tidak langsung.
ü  Ciri kedua yaitu penggunaan pengukuran kuantitatif.
ü  Ciri ketiga yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal.
ü  Ciri keempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
ü  Ciri kelima dari penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
3.        Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai faktor yaitu:
o    Terlatak pada alat ukurnya
o    Terletak pada orang yang melakukan penilaian
o    Terletak pada anak yang dinilai
o    Terletak pada situasi dimana penilaian berlangsung

Minggu, 14 April 2013

Rangkuman Materi B.Indonesia



1.      PENGERTIAN BAHASA

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi. Bahasa menunjukkan bangsa, ciri budi bahasa seseorang dapat menunjukkan dari mana dia berasal, budi bahasa seseorang menunjukkan tingkat keluhuran keturunannya. Contohnya, bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu atas semua bahasa yang ada diindonesia.

-          Bahasa mempunyai 3 bagian bidang ilmu :

·         Etimologi (arti) adalah bagian dari bahasa yang menyelidiki asal muasal kata serta perubahan-perubahan dalam bentuk dan arti.
·         Fonologi (ucapan) adalah bidang dalam linguistic yang mempelajari bunyi-bunyi bahsa menurut fungsinya.
·         Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji tentang morfem dan berbagai kombinasinya.

-          Tata baku bahasa Indonesia :

·         Huruf
·         Suku kata
·         Kata
·         Frase
·         Klausa
·         Kalimat
·         Paragraph
·         Wacana/ Bacaan

-          Bahasa mencakup :

·         Lisan
·         Tulisan
·         Isyarat

-          Kedudukan bahasa

·         Bahasa resmi                     J.S. Badudu
Anton mulyono
Boni keraf

·         Bahasa kenegaraan

-          Fungsi bahasa

a.       Pengantar pendidikan
b.      Menyatakan ekspresi diri
c.       Komunikasi dalam pendidikan
d.      kontrol social
e.       dalam perdagangan antar daerah/negara




2.      PENGERTIAN SASTRA

Sastra adalah hasil karya manusia berupa pengolahan bahasa yang indah, berbentuk lisan/ tulisan. Jadi karya seseorang dapat dianggap sebagai hasil sastra jika memiliki bahasa yang indah dan menimbulkan kesan yang mendalam.

-          Pembagian sastra :

·         Sastra lama
·         Sastra baru

A.  Sastra Lama

Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh.
B. Sastra Baru

Sastra baru adalah karya sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi.

3.      EJAAN

System ejaan bahasa Indonesia sebagian sebagian besar sama dengan system ejaan Malaysia. 


-          Ejaan-ejaan yang berlaku diindonesia :

a.       Ejaan fajnafel (1918) pada saat penjajahan belanda
b.      Ejaan van dewoll (1920) pad saat peralihan belanda ke jepang (1916-1920) ejaan ini tidak dipakai lagi karena tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
c.       Ejaan van ophlisyen (1901-1972)
d.      Ejaan EYD adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanggal 16 agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa indonesia resmi. Didalam EYD ini ada TBBI yang dibahas dalam kongres pada tahun 2006 dan keluar TBBI baru).

Ø  Ejaan suwandi/republik (19-03-1947)
·         Singapura
·         Filipina
·         Indonesia
·         Brunai Darussalam
·         Malaysia
Ø  Ejaan malindo

-          Kongres diindonesia :

a.       Disolo (1938)
b.      Dimedan (1954)
c.       Dijakarta (1978)
d.      Dijakarta (1982)
e.       Dijakarta (1988)
f.       Dijakarta (2006)

-          Hasil beberapa keputusan kongres:

·         Hasil kongres disolo (1938)
penyempurnaan bahasa malindo kebahasa indonesia”, karena pemakai bahasa pada saat itu dalam suasana kacau dan masih banyak menggunakan bahasa jajahan.
·         Hasil kongres dimedan (1954)
Penyempurnaan bahasa Indonesia, menyusul pembaharuan ejaan dan pembentukan istilah-istilah.
·         Hasil kongres dijakarta (1978)
Pemantapan dan pengembangan tata istilah, penetapan setiap tanggal 28-10 diadakan kongres.
·         Hasil kongres dijakarta (1982)
Pengembangan istilah-istilah bahasa Indonesia.
·         Hasil kongres dijakarta (1988)
Pembentukan tata bahasa baku bahasa Indonesia, KBBI berjumlah 62.100 kata/ungkapan.
·         Hasil kongres dijakarta (2006)
Penyempurnaan dan penambahan-penambahan saja.


4.      FROKEM

     Bahasa frokem atau slang adalah bahasa sandi yang di pakai dan hanya di mengerti oleh kalangan remaja. Bahasa frokem ini di gunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja selama kurun waktu tertentu. Bahasa prokem timbul dan berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakaiannya, hal ini merupakan prilaku kebahasa’an yang bersifat universal.
Contoh :
·         Turbo ‘turunan bokek’
·         Manja ‘mandi jarang’
·         Pejabat ‘peranakan jawa batak’
·         Sersan ‘serius tapi santai’
5.      KATA
Ejaan tata istilah yaitu kata yang diserap dari bahasa asing karena untuk memperkaya bahasa Indonesia (kata serapan).
-          Pembagian kata
v  Kata benda (noun)
v  Kata sifat (adjectif)
v  Kata kerja (verb)
v  Kata keterangan (adverb)
v  Kata ganti (pronoun)
v  Kata bilangan (numeral)
v  Kata sambung (conjunction)
v  Kata depan (preposition)
v  Kata seni dan kata-kata sandang (artikel)
-          Kata dasar adalah kata yang belum berubah sebab tidak ada imbuhan yang masuk pada kata tersebut.
-          Diksi adalah kata yang serasi dengan sebuah kalimat dan bisa menimbulkan kalimat yang baru.
Contoh : jangan mengkambing hitamkan


6.      ASPEK KEMAMPUAN MENULIS
Ø  Hibordinatifl : sederajat/setara
Ø  Koordinatif : bertingkat

Imbuhan itu ada 3 macam yaitu:
                                I.            Prefik
                             II.            Infik
                           III.            Sufik

7.      PARAGRAF
Paragraph adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu-kesatuan pokok pembahasan, paragraph merupakan satuan bahasa yang lebih besar dari pada kalimat. Meskipun demikian, paragraph masih merupakan dari satuan bahasa lainnya yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk lebih dari satu paragraph.
Paragraph di bedakan berdasarkan hal-hal berikut :
1.      Letak gagasan utamanya
a.       Paragraph deduktif
Paragraph deduktif adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan.
b.      Paragraph induktif
Paragraph induktif adalah paragraph yang gagasan utamanya terletak diakhir kalimat/pargraph. Mula-mula diuraikan fakta/uraian-uraian. Kemudian dari fakta itu, penulis menggeneralisasikan kedalam sebuah kaliamat.
c.       Paragraph campuran
Paragraph campuran adalah paragraph yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan terakhir. Dalam paragraph ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan gagasan pertama dengan sedikit tekanan dan vareasi.
2.      Menurut tujuannya
a.       Paragraph narasi
Paragraph narasi adalah paragraph yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga seolah-olah pembaca mengalami sendiri kejadian itu. Dalam paragraph narasi kita akan menemukan tiga unsure utama sebagai bahannya. Pertama, adanya tokoh-tokoh, kedua, kejadian dan ketiga, adanya latar belakang/ruang dan waktu.
b.      Paragraph deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraph yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah- olah merasakan sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf ini menggambarkan sesuatu dengan kata- kata secara jelas dan terperinci. Hal yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak ataupun perasaan seseorang.
c.    Paragraf eksposisis
Paragraf eksposisi adalah paragraph yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca dapat informasi dan pengetahuan sejelas- jelasnya.
Paragraf argumentasi
d.    Paragraf argumentasi adalah paragraph  yang mengemukakan alasan, contoh dan bukti- bukti yang kuat dan meyakinkan.
e.    Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraph yang bertujuan untuk mempengaruhi , menghimbau, membujuk, atau merayu pembaca sehingga pembaca terpengaruhi.

8.      KARANGAN
Karangan adalah kumpulan paragraph yang saling berkaitan yang menguraikan sebuah kejadian.

Bentuk-bentuk karangan :
§  Narasi
§  Eksposisi
§  Argumentasi
§  Deskripsi
§  persuasi
Teknik Pemaparan
1.      Topik, Tema atau pokok-pokok masalah adalah inti cerita
2.      Induksi atau masalah-masalah yang kecil
3.      Deduksi atau pokok Masalah

Kerancuan terbagi tiga
1.      Kerancuan Ungkapan
2.      Kerancuan kata bentukan
3.      Kerancuan Kalimat
Hiveknisme atau berlebih-lebihan
·         Me-Kan+Jelas= Menjelaskan yaitu memberi penjelasan kepada orang yang belum mengerti
·         Memper-Kan+Jelas= Memperjelaskan yaitu memberi penjelasan kepada orang yang sudah mengerti
Yang diatas termasuk Kerancuan Kata :
Bentuk-bentuk Boros, Mubazir atau Leonisme
·         Kesalahan menggunakan Imbuhan
·         Diakibatkan penggunaan kata tugas kata yang mengacu pada perintah Contoh: Saya pergi kerumahnya AQndi tadi pagi
·         Kata keterangan / Gardiel
·         Kata tugas untuk: Untuk hari ini kita bicarakan minggu depan
·         Kata Sangat: anak itu sangat Cantik

9.      PLEONASME

Kata ini berasal dari bahasa latin pleonasmus artinya kata yang berlebih-lebihan. Bentuk ini sering dipakai oleh pemakaian bahasa badudu (1979).
Contoh :
-          Mulai Dari Waktu Itu Mereka Telah Sadar
-          Ia Maju Kedepan

Penulis Kata
1.      Kata Dasar (Pergi,makan)
2.      Kata turunan (Be-an + pergi (berpergian))
3.      Kata Gabungan atau Kata Majemuk
4.      Singkatan Kata atua Akronim
5.      Partikel
6.      Kata Ulang :
·         Murni
·         Berubah bunyi
·         Sebagian